Selasa, 14 Februari 2012

14 Februari

hey, it's been quite a while since my last post *bersihin-sarang-laba-laba

how u guys doin? It's February 14th!! Sodaraan ama Friday the 13th! Ya gak?
It's Valentine, which means nothing to me.. as i'm single.. and singles always hates Valentines, right? RIGHT?

Cukup dgn prolog basa basi-nya, seperti yang sudah-sudah tanggal ini beneran gak berarti apa-apa dalam hidup gue yg sederhana tapi banyak maunya ini, mencoba menutup mata & telinga atas hingar bingar hiruk pikuk nuansa merah muda dan ucapan-ucapan penuh kasih sayang yang bertebaran di berbagai media cetak, elektronik dan si overrated social media. Mungkin menutup hati juga perlu, ya ya ya sebut saja gue galau atau apapun istilah ngetrend-nya jaman sekarang. Menutup hati hanya untuk satu orang itu penting loh, ketika hati terlanjur berbicara tanpa menghiraukan otak, nalar ataupun logika, gue percaya hati gak salah, hati yang kesepian tidak ingin memiliki teman yang terlalu ramai, bisa-bisa si hati kehilangan jati diri. Setidaknya itu yang gue yakini, walaupun banyak yang menyangsikan dan tidak percaya, yaaa bisa jadi kamu salah satunya yang sedang membaca tulisan cetek ini...

Satu yg gue inget soal Februari adalah kasih sayang, bukan kasih sayang ke pasangan tapi ke nyokap, ya nyokap gue berulangtahun di awal bulan ini. Lucunya, semakin kita tua dengan beribu urusan dan hal yang harus dipikirkan kadang ulang tahun orang tua terselip dalam tumpukan hal yang biasa kita sebut sebagai alasan. Teringat hari itu, hari Sabtu ketika gue selesai fitness bersama dengan dua kakak beradik yang berniat menghilangkan beberapa kilo lemak dari tubuh mereka tapi selalu hanya berakhir dengan kata-kata, mereka menelepon sang Ibu nun jauh di kampung halaman, bergantian menyodorkan si ponsel sembari mengucapkan harapan dan sebersit doa untuk sang Ibu. Gue yang memperhatikan hanya tampak tersenyum, membatin dalam hati "Ibunya pasti gembira pagi-pagi sudah ditelpon kedua buah hatinya yang jauh di rantau, ahh jadi ingat Ibu yang ulang tahun di bulan ini juga". Sesudahnya, seperti orang bego yang tidak memiliki kalender gue bertanya "hey skarang tanggal berapa?", sontak mereka menjawab "4 Februari". JEDERRRRR!!! Secepat kilat merogoh kantong mencari si buah berry hitam, mencari contact "Bokap" dan memijit tombol berwarna hijau, beberapa detik kemudian terdengar suara bokap di seberang "Assalamualaikum", "Pa, mama mana?", "Ckckck bukang main bukannya bacrita kamari dulu deng papa trus cari mama?" (Ckckck bukan main bukannya ngomong dulu sama papa malah langsung nyari mama, red). Gak lama berselang suara serak berganti menjadi suara paling merdu di dunia, sorry sorry bukan Mariah Carey, bukan juga Celine Dion, yang meng-halo diseberang sana adalah suara nyokap. "Maaaaaaa!! Selamat ulang tahunnnn! Semoga panjang umurrr, sorry baru ba telpon jam bagini" (sorry baru nelpon jam segini, red). "Iya makasih, jgn lupa sholat ya!" Gue tersenyum, antara bahagia karena nyokap terdengar sehat, dan sedih karena jujur masih belum bisa menjalankan pesannya dengan baik. Maafkan anakmu yang masih suka lupa dan gak tau diri ini ya Ma :'(

Jadi berterima kasih juga sama si kakak beradik yang pengen kurus itu, berkat mereka alasan lupa segera bias berganti senyuman. Ulang tahun Ibu kita berbarengan ternyata :)

Kembali ke hari ini, di kantor tadi kerjaan lumayan, dihadapi dengan 3x meeting dan satu tugas kecil tidak begitu menyita banyak waktu, suasana merah muda pun tidak begitu terasa di ruangan kerja. Hingga akhirnya iseng-iseng melihat si buah berry hitam, mencari contact di salah satu instant messenger, menyapanya dan tidak terkirim, apakah ini salah satu bentuk hukuman lagi? ujian? kapan lulusnya kalau begini terus :(

Terhenyak dengan kenyataan itu, tadi siang ada 2 email masuk ke ponsel yang katanya pintar ini yang cukup menarik perhatian, 2 buah komentar dari teman yang mengomentari blog ini, lagi-lagi alasan banyaknya urusan dan hal yang harus dipikirkan menjadi buah dalam berdalih kalau sebenernya gue lupa sama blog ini, maaf...

Kalian percaya nggak dengan hal ketika kita terjebak dalam satu titik dimana tulisan menjadi salah satu saluran kecil untuk melarikan diri? Gue percaya! :)